Kembang Tahu Matahari

Gambar Hanya Ilustrasi

Hari itu aku sekitar kelas empat sekolah dasar. Ini adalah pertama kalinya aku pergi ke pabrik kembang tahu milik Kuang Sheng Fo Thang yaitu kembang tahu Matahari.

Pabrik kembang tahu Matahari terletak di TA yaitu… Tangga Asem, Sewan, Tangerang (bukan TA nya Jakarta Barat, Taman Anggrek, hehe…)

Di sana sangat seru sekali yaitu memperhatikan proses pembuatan kembang tahu. Tentu hal ini sangat seru sekali untuk anak kelas empat SD. Pertama kalinya pergi ke pabrik yang membuat sesuatu, yaitu Kembang Tahu.

Pabrik kembang tahu tersebut didirikan oleh Pandita Lim yang juga merupakan salah satu usaha Fo Thang. Secara pribadi, Pandita Lim juga memiliki pabrik tahu di rumahnya, dan pabrik kembang tahu dibuatnya sebagai biaya operasional Kuang Sheng Fo Thang.

Saat itu, banyak sekali kacang kedelai hingga berkarung-karung. Ada timbangan yang sangat besar untuk menimbang kacang-kacang kedelai. Waktu itu kami semua (umat yang ada di sana) iseng menimbang berat badan kami masing-masing dengan timbangan tersebut. Dan aku tak menyangka berat badanku… (rahasia… hehe…).

Ada pun proses pembuatan kembang tahu. Kacang kedelai digiling hingga menjadi susu kacang. Susu kacang dipanaskan hingga bagian permukaannya mengering. Setelah itu, bagian permukaannya yang kering diangkat perlahan dengan kayu dan kemudian dijemur untuk dikeringkan. Benar-benar seru sekali.

Selain menghasilkan kembang tahu yang premium. Pabrik juga menghasilkan ampas kembang tahu. Yaitu sisa ampas susu kacang kedelai yang mengering di dasar panci segi empat tempat memanaskan sari kacang kedelai. Sisa ampas kembang tahu kemudian dibawa pulang ke Kuang Sheng dan kemudian ampas kembang tahu diolah lagi menjadi ikan vegetarian yang digulung dengan nori. Kemudian dikukus dan digoreng. Rasanya sangat harum dan enak sekali. Ikan dari ampas kembang tahu ini juga sempat dijual di koperasi Kuang Sheng dan sangat laku sekali. Yang membuat ini adalah Chen Ayi ( Chen Cie Niang).

Kembang tahu kemudian diberi merek Matahari dan sempat dipasarkan di supermarket dan Pasar Lama, Tangerang. Tapi kemudian keseruan itu berakhir di tahun 2005, saat pabrik mulai kekurangan karyawan.

Popular posts from this blog

Kisah di Balik Cetya Rumah Saya

Perasaan Sebagai Ksatria

Toko Jamu "Tjap Nyonya Kaya" Milik Ryu Kintaro

Janji Sehidup Semati (Memperbaiki Hubungan Suami Istri)

Mengenang Ko Aming

Mengenang Ko Andri (Li Ciang She/Penceramah Li)

Mari Kita Mendaur Ulang Kertas

Mengenang Alexander Arvy

Nasi Campur Che It dan Cap Go