Posts

Showing posts from December 7, 2024

Keteladanan Bai Shui Sheng Di

Image
Disclaimer: Saya hanya menulis apa yang saya dengar dan apa yang saya tangkap. Jika ada kata-kata yang salah atau menyinggung mohon dimaafkan dan dimaklumi. Bai Shui Sheng Di Penceramah: Pandita Lu (Lu Dian Chuan Shi) Lao Qian Ren belajar dari budi air. Maksudnya adalah belajar lebih rendah hati. Lao Qian Ren tidak sembarangan meluapkan emosi. Lao Qian Ren hanya marah pada orang tertentu. Kita harus berterima kasih kepada Qian Xian, karena beliau membawa Dao ke Indonesia. Tanpa beliau kita masih awam atau tidak mengerti Hakekat Kebenaran. Jika ke Fo Tang/Vihara hanya makan/ngobrol, tidak melakukan apa-apa tidak bisa mencapai kesempurnaan. Membawa umat ke Fo Tang/Vihara dimulai dari orang yang terdekat seperti orang tua kita, suami/istri kita, atau saudara-saudara kita. Membina diri dimulai dari diri sendiri, lalu keluarga, baru teman-teman. Merusak/memecah barang Para Buddha – Para Suci sebenarnya berdosa, tetapi jika segera kita ganti maka selesai. Melakukan kebaikkan jangan ketik...

Menemukan “Diri Kita Yang Lain”

Image
BAGIAN DUA   30 CARA MENGINSPIRASI KEPERCAYAAN – DIRI DAN KEBERANIAN UNTUK HIDUP   Mencoba mengubah sudut pandang. Menemukan protagonis (tokoh utama) internal diri kita.   Protagonis kita memiliki potensi yang tak terbatas.   Untuk hidup lebih bebas, atau lebih ringan, Buddhisme Zen mengajarkan pentingnya tidak melabeli diri sebagai “jenis orang seperti ini atau itu”. Perkenankan saya memberi contoh. Ada “kita yang lain” di dalam diri kita. Versi kita yang satu ini lebih bebas daripada diri yang kita pikir kita kenal, dan kaya akan potensi. Inilah diri sejati kita. Di dalam diri kita hidup protagonis sejati kita. Dalam istilah Zen, kata protagonis juga diterjemahkan sebagai “master”. Ada sebuah kisah terkenal dari bhiksu Zen yang menyapa dirinya sendiri dengan berkata, “Hei, master!” dan dirinya akan menjawab “Ya?” Lalu dia akan bertanya, “Kau sudah bangun?” dan dirinya akan menjawab lagi, “Ya!” Dengan sungguh-sungguh dia melanjutkan tanya...

Melakukan Apa yang Bisa Kita Lakukan Di Saat Ini dengan Sebaik Mungkin

Image
Ini akan menjurus ke hal-hal yang baik. Jangan mengejar awan – kita tidak akan pernah bisa menangkapnya.   Ada sebuah kisah tentang mengejar awan, dan tentang awan yang pergi menjauh. Kita sedang bekerja di ladang, di bawah teriknya matahari. Tanpa adanya awan untuk menghalangi sengatan matahari, kita harus bertahan menahan panas. Tetapi kemudian kita menatap ke langit, dan di kejauhan kita melihat serpihan putih. “Ah, aku yakin akan lebih sejuk di bawah keteduhan awan itu. Aku harap awan itu akan segera datang ke sini,” pikir kita, dan kita bahkan mempertimbangkan untuk istirahat sampai awan tiba. Tetapi kenyataannya, awan itu mungkin tidak akan pernah tiba untuk melindungi kita dari matahari, dan mungkin hari akan berakhir ketika kita berhenti bekerja, menanti keteduhan. Alih-alih menunggu awan mendekat, usahakan melakukan apa yang perlu diselesaikan sekarang juga. Jika kita bekerja dengan tekun, mungkin kita akan lupa pada panasnya hari. Lalu, sebelum kita menyad...