Posts

Showing posts from August 8, 2025

Aku Yakin Bisa Menemukan Bunga Yang Indah

Penulis: Xie Yong Da Shi Nada serapan: 부용화 Berjalan di tengah rumput ilalang  Berjalan di tengah musim gugur Pergi menuju, pergi menuju lembah Melewati sungai Di aliran sungai yang sejuk Pergi meminum air dan mencuci wajah Melalui setapak jalan penuh pohon-pohon tua Aku yakin aku bisa menemukan Bunga yang indah Bodhisatva Ti Cang Wang Bodhisatva Ti Cang Wang Awal mula surga terbentuk... Di ujung kehidupan aku pasti menemukan Bunga yang indah Bunga yang berharga.... Bodhisatva Ti Cang Wang pun tersenyum Penuh welas asih menemani di setiap perjalanan Melalui setapak jalan penuh kerikil Aku yakin aku bisa menemukan Bunga yang indah Bodhisatva Ti Cang Wang Bodhisatva Ti Cang Wang Awal mula surga terbentuk... Di ujung kehidupan aku pasti menemukan Bunga yang indah Bunga yang berharga... Bunga yang sangat indah...

Serba-serbi Sekolah Minggu Du Jing Ban

Penulis: Xiaodi Wang Nada serapan: 童年 Hari ini hari Minggu, saat ayah dan ibuku pergi ke Kampung Melayu Aku berada di Vihara, di kelas favorit ku membaca paritta Papan tulis yang selalu penuh tulisan yang tidak begitu ku mengerti Kadang guru ku galak tapi beliau menjagaku sangat baik Tak heran ketika ku besar beliau masih melihatku seperti anak kecil Bila membaca paritta telah selesai, kami semua menonton tv dan bernyanyi bersama Kami mengumpulkan uang Kas setiap minggu, supaya suatu hari bisa Fang Sheng bersama Umat Umum Ruangan lega yang dipenuhi gambar-gambar biksu-biksu kecil mengapa bisa begitu mengesankan? Pergi ke Vihara tiada bosan-bosannya karena bertemu dengan umat yang bermacam-macam Bila kelas telah selesai, aku akan menunggu ayah-ibu ku menjemput di sore hari Ibuku menjadi Pembawa Acara di Cetya Kampung Melayu dan ayahku yang mengantarnya Pernah aku ikut antar-jemput mobil Vihara tapi aku merasa lebih baik menunggu ayah-ibu ku Karena dari siang hingga senja banyak cerita t...

Gadis Pembawa Lentera

Image
Pada jaman dahulu kala dinasti Song akhir, ada seorang gadis bernama 张繡恩 (Zhang Xiu En) yang hidup bersama kakeknya. Sejak kecil orang tua Xiu En telah meninggal karena sakit sehingga akhirnya sejak berusia lima tahun harus tinggal bersama kakeknya di sebuah gunung bernama Pu Tuo Shan.  Sejak berusia sebelas tahun En-en (nama kecil Xiu En) menyadari banyak sekali petapa Buddhisme ingin bertapa di gunung Pu Tuo Shan. Konon katanya, di Puncak Pu Tuo Shan ada seorang biksu yang berhasil mencapai kesadaran tertinggi dan orang-orang ingin berguru dengan biksu tersebut.  Selama tinggal di kaki gunung tersebut, kakeknya tahu bahwa kabar itu benar. Tetapi pergi mendaki gunung hanya untuk membuktikan kebenaran itu justru malah membuat nyawa sia-sia. Banyak sekali pembina diri yang tidak berhasil pergi ke puncak gunung tersebut dan akhirnya mati sia-sia.  Untuk itu sejak En-en masih kecil, kakeknya sudah mampu menguasai dan melacak pembina diri yang membutuhkan pertolongan ketika m...