Kao Susuk Dalam Ingatan

 

Kao Susuk Dalam Ingatan

Tahun 2020, tahun tepat aku kehilangan semuanya. Aku kehilangan ayah ku karena masalah penyakit komplikasi dan beberapa bulan kemudian, aku kehilangan nenekku karena Covid 19. Aku sangat jatuh di tahun-tahun tersebut. Saat melihat rekaman menantunya yang juga terkena Covid 19 dan seruangan dengan beliau. Menantunya merekam proses bagaimana tubuh nenek ku, korban Covid 19 dilapisi plastik hingga tebal sekali. Cara melapisinya pun benar-benar membuatku menangis dan sangat tidak tega. Tubuh nenek ku diputar-putar dan sesekali dibanting dilapisi dengan plastik wrap seperti melapisi makanan. Sungguh sangat menyedihkan sekali.

Tahun-tahun 2020 benar-benar sangat menyedihkan sekali. Akan tetapi semua berubah ketika ibuku menyuruhku untuk ikut membantu restoran kakak perempuanku, Kedai Vege, Jakarta.

Di Jakarta tepatnya di Kedai Vege aku mulai menata hidupku. Kebetulan, saat tahun 2020 Kedai Vege baru pindah ke Pasar Palmerah. Aku bertemu dengan karyawan-karyawan Kedai Vege yang menurutku sangat mendukung ku untuk tidak berlama-lama dalam keterpurukan. Di sana ada satu orang tua yang ikut dengan kakak perempuanku dari tempat kedai yang lama ke tempat yang saat itu masih baru. Orang tua itu biasa dipanggil Kao Susuk oleh karyawan-karyawan Kedai Vege.

Kao susuk, sosok yang sangat menyayangi kami semua seperti menyayangi anak-anaknya sendiri. Kehilangan ayah dan nenek di saat bersamaan memang tak akan tergantikan, tapi bertemu Kao Susuk bagaikan mengobati luka hati kehilangan. Segera, Kao susuk menjadi sosok yang dituakan oleh diriku.

Aku sangat mengagumi sosok Kao Susuk yang meski pun usianya sudah 86 tahun, tapi masih kuat jalan jauh. Masih sangat sehat, masih bisa membantu Kedai Vege, masih bisa bolak-balik naik-turun tangga lima lantai. Kao susuk masih begitu segar dan sumber inspirasi untuk hidup sehat bagiku.

Hal yang kuingat, Kao Susuk suka membelikan kami Gado-gado dan Nasi Padang Namy House. Dalam berbagi Kao susuk tidak pelit, beliau membelikan kami seorang satu bungkus dan sangat menuruti keinginan kami meskipun itu adalah makanan yang lumayan mahal. Tak jarang beliau juga suka membelikan kami Durian Palmerah hehe… pokoknya kehadiran beliau takkan tergantikan. Dan kehadiran beliau meski pun sudah tua, justru malah sangat membantu dan menjadi kekuatan tersendiri bagi kami.

Kami satu atap setiap hari selama lima tahun. Baru di pertengahan tahun 2024, Gao susuk sudah tidak ikut ke Kedai Vege lagi, karena Kedai Vege pindah tempat agak jauh dari Palmerah.

Selain di Kedai Vege, Kao Susuk juga banyak bersumbangsih di Kuang Hang Fo Thang. Beliau sering masak Siomay setiap Che It/Cap Go. Pokoknya setiap kali pingin makan siomay selalu ada siomay Kao Susuk. Sangat enak dan senang sekali. Kao susuk juga pernah membelikan ku sekotak es krim untuk diriku sendiri. Aku sangat senang sekali. Akan tetapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama.

Tepat hari Minggu kemarin (13 Juli 2025), sore hari. Kao susuk berpulang ke sisi Yang Maha Kuasa. Aku sangat sedih sekali dan rasa sedih itu juga dirasakan ibuku. Rasa sedihnya sama seperti ketika ditinggalkan ayah dan nenek ku. Aku kehilangan sosok yang menginspirasi yang memberikan semangat secara jiwa dan mental. Beliau sangat suka pergi ke Fo Thang, pergi bersumbangsih tenaga dan amal. Beliau juga suka membantu masak di Fo Thang dan selalu hadir setiap pembagian makanan di Bulan Kasih. Beliau juga sangat dituakan baik di Kedai Vege mau pun di Kuang Hang Fo Thang. Beliau bagaikan orang tua kami sendiri, meski pun tidak sedarah tetapi Kao Susuk sangat memperhatikan kami anak-anak muda di Kuang Hang.

Kao Susuk, sosok mu tidak akan pernah terlupakan. Meski pun orang-orang datang dan pergi silih berganti, tetapi akan selalu ada yang menetap dan terkenang di sanubari, salah satunya Kao Susuk. Kao susuk semoga kita bisa bertemu lagi di kehidupan lainnya. Kalau ada dimensi yang lain, saat ini pasti kita masih bersama Kao Susuk. Selamat jalan Kao Susuk, semoga Kao Susuk selalu melihat Kedai Vege dan Kuang Hang Fo Thang dari atas. Damai selalu beserta Kao Susuk dan semoga Kao Susuk Bahagia di sisi Yang Maha Kuasa.

Popular posts from this blog

Kamu Polos Seperti Bayi

Serba-serbi Sekolah Minggu Du Jing Ban

Rhythm of the Rain

Kepribadian Ganda

Aku Yakin Bisa Menemukan Bunga Yang Indah

Kisah Ma Xiu Niang dan Zhan Yu He

Lahir Lebih Awal

Kisah Pengorbanan Istri

Si Mian Fo Dalam Empat Kepribadian Manusia

Mengapa Angin Bertiup?