Kenangan Stik Jagung Rasa Keju

Gambar hanya ilustrasi


Mungkin tahun itu sekitar tahun 2002 atau 2003. Saat itu beredar cerita di vihara ku; jika vegetarian tidak boleh memakan keju. Wajarlah, keju saat itu kebanyakkan mengandung rennet hewani, tapi ada umat di vihara ku yang meneliti bahwa saat itu keju yang boleh dikonsumsi adalah merek KRAFT. Meski pun begitu, tetap saja tidak boleh sembarang memakan snack yang mengandung keju/bubuk keju.

Saat itu, aku, ibuku, Penceramah Huang, dan Pandita Zhang pergi membeli buah untuk sembahyang Che It atau Cap Go untuk viharaku. Aku diajak ke sebuah supermarket yang seperti tempat jual grosir bernama Alfa. Aku tidak tahu itu termasuk Alfa Mart atau Alfa Midi atau yang lainnya. Saat itu Alfa lebih besar dari Alfa Mart yang sekarang. Kalau bisa ambil contoh zaman sekarang seperti Lotte Grosir kurang lebih keadaannya. Pokoknya seperti itu.

Viharaku (Yayasan Pancaran Metta Karunia) terletak di Jalan Lio Baru Nomor 18, di daerah Batu Ceper – Kalideres. Pergi ke toko ritel tersebut terletak di tepi jalan Kebon Nanas, Serpong. Dahulu kalau tak salah itu disebut Alfa Gudang tapi kalau sekarang telah jadi Alfa Mart pusat.

Yah, saat itu pertama kalinya saya membeli buah di supermarket Alfa. Agak terkejut dan dalam kepala ku berpikir, “sekarang Alfa ada supermarketnya. Padahal Alfa ‘kan cuma minimarket saja saat itu”.

Sesampainya di Alfa tersebut, ibu ku dan pendahulu tidak langsung menuju ke bagian buah. Kami berjalan-jalan hendak melihat-lihat Alfa tersebut. Takjub karena Alfa ini mirip Indo Grosir dekat rumah ku yang biasa jualan barang grosiran. Tidak seperti supermarket atau mall populer yang bersih dan putih. Ini seperti gudang grosir.

Hingga tibalah pada bagian snack. Aku melihat-lihat snack yang tak pernah kulihat mereknya di supermarket biasa. Beberapa produk snack berasal dari luar neg’ri. Aku tertuju pada sebungkus snack bertuliskan aksara China yang sepertinya kutahu itu snack kesukaanku. Snack itu adalah stik jagung.

Ibuku mengizinkan ku mengambil beberapa varian rasa stik jagung tersebut. Tapi satu hal yang tak kusadari, aku telah mengambil stik jagung rasa keju… aku yang polos tidak tahu telah mengambil stik jagung rasa keju. Tak berapa lama, kami pergi ke bagian buah dan membayarnya di kasir dan kembali ke vihara.

Saat di mobil aku duduk bertiga di tengah dengan aku, ibuku dan Pandita Zhang. Aku ingin makan stik jagung tersebut, saat ibuku mengambil salah satunya, ibuku menyadari; ternyata salah satu stik jagung tersebut rasa keju.

Aku yang sangat anti keju saat itu menangis sejadi-jadinya. Perasaan takut dan gelisah, rasanya sedih sekali karena aku telah salah mengambil cemilan. Ibuku terus berkata bahwa aku boleh saja memakan stik jagung rasa keju itu. Pandita Zhang juga berkata tidak apa-apa. Tapi aku tidak percaya dan terus menangis ketakutan. Aku begitu takut dan panik, sedangkan stik jagung rasa keju tersebut sudah dibuka kemasannya.

Akhirnya untuk meyakinkan stik jagung rasa keju itu boleh dimakan, Pandita Zhang akhirnya memakan stik tersebut di depan mataku. Kalau tidak salah aku bertanya, “apa itu boleh dimakan?” Pandita Zhang hanya berkata, “tentu saja boleh” dan tersenyum.

Melihat hal itu aku merasa tergugah. Entah mengapa di hatiku ada perasaan, “inilah pengorbanan Khai Fang Ren Yuan dari Taiwan. Demi menenangkan seorang anak yang berumur tujuh tahun akhirnya memakan stik jagung rasa keju di depannya”. Aku berhenti menangis dan karena sudah dimakan aku pun merasa tidak perlu terbebani lagi dengan snack rasa keju yang telah dibuka kemasannya.

Pandita Zhang adalah seseorang yang sangat rendah hati. Beliau adalah pendahulu dari Taiwan yang sangat dikenang oleh ibuku dan diriku secara pribadi. Pembawaan beliau yang lembut dan selalu tersenyum dalam menghadapi masalah. Bisa dibilang, beliau adalah inspirasiku hingga saat ini atau bisa juga untuk selamanya.

Saat beliau memakan stik jagung rasa keju itu, aku yang masih kecil benar-benar sangat tergugah. Dan entah bagaimana, sejak saat itu juga snack yang mengandung keju boleh dimakan secara bebas.

Yah, saat ini kebanyakkan keju terbuat dari pengental nabati dan rennet nabati, sehingga sekarang orang vegetarian boleh memakan keju merek lain selain merek KRAFT. Kalau dulu di tahun tersebut hanya boleh memakan keju merek KRAFT. Saat itu keluarga ku sangat sayang membelinya sebab keju merek KRAFT juga merupakan keju terkenal yang juga sangat mahal. Di sisi lain, keluarga ku saat itu juga masih takut-takut membeli keju. Bagi kami lebih baik tidak makan daripada salah makan.

Popular posts from this blog

Kisah di Balik Cetya Rumah Saya

Perasaan Sebagai Ksatria

Toko Jamu "Tjap Nyonya Kaya" Milik Ryu Kintaro

Janji Sehidup Semati (Memperbaiki Hubungan Suami Istri)

Mengenang Ko Aming

Mengenang Ko Andri (Li Ciang She/Penceramah Li)

Mari Kita Mendaur Ulang Kertas

Kembang Tahu Matahari

Mengenang Alexander Arvy

Nasi Campur Che It dan Cap Go