Zhong Yong (Jalan Tengah)
Disclaimer:
Saya hanya menulis apa yang saya dengar dan apa yang saya tangkap. Jika ada kata-kata yang salah atau menyinggung mohon dimaafkan dan dimaklumi.
Penceramah: Pandita Lin (Lin Dian Chuan Shi)
“Zhong Yong” adalah Kitab kedua Kong Hu Cu kedua setelah “Da Xue”. Bagian dari lima Sutra Utama. Dari Kitab “Li Ji”. Pancaran ketiga yaitu Pancaran Putih membina diri dengan Falsafah Kong Hu Cu. Naskah “Zhong Yong” merupakan naskah hati dari seluruh Nabi.
Ingin memahami Alam
Semesta harus memahami diri sendiri terlebih dahulu.
“Zhong”: Tengah (tidak menyimpang)
“Yong”: Tidak bergeser
Yaitu tentang; bila hati kita tidak condong atau bergeser maka sesuai dengan kebenaran. Dao mencerminkan Hati yang tenang, tidak memikirkan apa-apa sehingga diperlukan ajaran-ajaran. Firman Tuhan adalah Kuasa Tuhan di dalam diri kita adalah sifat Tuhan ada di dalam diri kita. Lima sifat mulia menggambarkan sifat Tuhan yang ada di dalam diri manusia. Ajaran adalah sarana untuk kita membina diri kepada jiwa sejati.
Yin dan Yang:
Sebaik-baiknya orang masih
ada yang negatif.
Seburuk-buruknya orang
masih ada positif.
“Dao yang sejati tidak boleh ditinggalkan”.
Lao Shi – Shi Mu mengatakan manusia adalah Buddha tersesat. Maksudnya bukan berbuat kejahatan, tetapi tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Yang bukan Tao; kekayaan, kenamaan, kedudukan. Dao ada di tempat yang rendah.
Dia yang tidak terlihat dan terdengar adalah niat hati dan pikiran. Niat hati dan pikiran membentuk perilaku dan sifat terhadap orang lain. Harus waspada terhadap niat hati dan pikiran. Kita harus tidak munafik. Setiap waktu harus waspada dengan diri sendiri karena semua yang tidak terlihat tahu.
Perasaan yang dilandasi arif adalah kasih universal. Buddha membina diri pandai mengendalikan perasaan. Manusia awam tidak bisa mengendalikan diri. Membina diri tidak boleh membeda-bedakan karena itu artinya kita terbawa perasaan. Ji Gong Lao Shi mengatakan “Dao Chang" adalah tempat transit menuju surga.