Mengembuskan Napas Dengan Dalam

 Cara menyingkirkan emosi-emosi negatif.

 

Perbaiki pernapasan, maka pikiran kita juga akan membaik.

 

Di dalam kata Jepang untuk “bernapas” kokyu, huruf untuk “mengembuskan napas” mendahului huruf untuk “menghirup napas.” Artinya, tindakan mengembuskan napas mendahului tindakan menghirup napas.

Fokuskan kesadaran kita pada sebuah titik di bawah pusar – tanden kita – di saat kita perlahan-lahan mengembuskan napas dengan penuh, penghirupan napas akan mengikuti dengan sendirinya. Biarkan pernapasan kita merileks, perbolehkan aliran ini mengambil alih. Ketika proses ini berulang dengan sendirinya, kita akan mulai merasa lebih tenang. Tubuh kita akan merasa lebih membumi dan terhubung dengan bumi.

Dengan kata lain, kita terbebaskan dari kegelisahan.

Ketika napas datang dari dada, tidak bisa tidak kita akan merasa mengapung. Ini menumbuhkan ketidak-sabaran, dan pernapasan kita menjadi semakin cepat. Kita terjebak di dalam spiral ketidak-sabaran dan kekesalan.

Ketika kita merasakan arus emosi negatif, misalnya kemarahan atau kecemasan, itulah saat yang sempurna untuk berfokus pada pernapasan dari perut.

Kita akan segera merasa lebih rileks, dan pikiran kita akan merasa disegarkan.

Popular posts from this blog

Kamu Polos Seperti Bayi

Serba-serbi Sekolah Minggu Du Jing Ban

Rhythm of the Rain

Kepribadian Ganda

Aku Yakin Bisa Menemukan Bunga Yang Indah

Kisah Ma Xiu Niang dan Zhan Yu He

Lahir Lebih Awal

Kisah Pengorbanan Istri

Si Mian Fo Dalam Empat Kepribadian Manusia

Mengapa Angin Bertiup?