Tanah Bahagia Sukhavati

Cahaya Buddha menembus ketidak-mengertian Siswa

Kearifan bagaikan gelas yang retak tanpa sebab

Bagaikan menemukan berlian di tengah cakra

Cahaya Sang Buddha menerangi empat penjuru

Tempat tertinggi di mana Pagoda berdiri

Langit begitu bersih dan mentari menyinari tiada lelah

Budi Sang Buddha bersinar bagaikan mentari

Menerangi seluruh angkasa dan memberi kekuatan bagi seluruh makhluk

Saat malam terlalu dingin dan terlalu gelap

Manusia berarif menyimpan Cahaya Mentari di dalam hati

Bulan tanpa Mentari juga bukankah tidak bisa bersinar

Budi Sang Buddha memberikan kehidupan seluruh makhluk

Perkataan Buddha begitu lembut, memiliki kekuatan untuk tercerap dalam kalbu Siswa

Sebentar saja sudah teringat hingga akhir hayat

Buddha Amitabha mengulurkan tangan padaku

Menolongku dari jatuh duniawi, tersenyum padaku dan membawaku pada Tanah Kebahagiaan

Dekat Vihara Teratai besar Para Buddha Suci

Ada teratai merah dan sekarang telah musim teratai putih

Membina hati tidak merisaukan apa pun

Yang ditakutkan tidak mau memberi tahu apa yang dirasakan

Kemukjizatan bagaikan angin kearifan yang berhembus

Aku yang merasakan tapi tiada bukti, bagi sebagian siswa Buddha sukar dipercaya

Tapi welas asih Sang Tathagata demikian bekerja di dalam diriku

Para Buddha Suci senantiasa membantu kehidupan umat

Melihat Buddha Amitabha menyamar dalam kata-kata, tiada satu pun yang tahu

Hanya melihat sebuah tanda ciri khas

Jadi menyadari bahwa kearifan Sang Buddha ada di sekitar ku

Buddha Amitabha mengulurkan tangan pada siswa yang sukar percaya

Bodhisatva Maitreya bersujud di hadapan Buddha Amitabha

Mendapatkan Kearifan Sejati, setiap kata-kata Amitabha bagaikan berlian

Tanah Sukhavati tempat saudara-saudara berpulang

Sangat berterima kasih welas asih Buddha Amitabha memberi tempat berteduh

Popular posts from this blog

Kisah di Balik Cetya Rumah Saya

Perasaan Sebagai Ksatria

Toko Jamu "Tjap Nyonya Kaya" Milik Ryu Kintaro

Janji Sehidup Semati (Memperbaiki Hubungan Suami Istri)

Mengenang Ko Aming

Mengenang Ko Andri (Li Ciang She/Penceramah Li)

Mari Kita Mendaur Ulang Kertas

Kembang Tahu Matahari

Mengenang Alexander Arvy

Nasi Campur Che It dan Cap Go