Harapan di Tengah Angin Malam


Ibu kota terlalu dingin ketika larut malam

Minumlah dua-tiga cangkir arak beras menghangatkan tubuh

Pusat pemerintah begitu jauh

Satu per satu langkah mendekatkan daerah dengan pusat


Di muka istana seseorang berdiri tersenyum

Dengan sapu tangan seolah menyambutku

Saat ku melihatnya, ia sedang bercakap dengan temannya

Semalam di rumah Dinasti Qing, begitu nyenyak beristirahat


Makanan kecil mengisi perut lapar di tengah malam

Hidup seperti tidak teratur tapi itu benar-benar menyenangkan


Lampion di muka rumah menyala redup

Tapi itu tidak pernah menyesatkan rakyat

Perlahan membawa kami kepada kehidupan yang lebih baik

Popular posts from this blog

Kamu Polos Seperti Bayi

Serba-serbi Sekolah Minggu Du Jing Ban

Rhythm of the Rain

Kepribadian Ganda

Aku Yakin Bisa Menemukan Bunga Yang Indah

Kisah Ma Xiu Niang dan Zhan Yu He

Lahir Lebih Awal

Kisah Pengorbanan Istri

Si Mian Fo Dalam Empat Kepribadian Manusia

Mengapa Angin Bertiup?