Membuat Secangkir Kopi yang Nikmat

Kebahagiaan ditemukan dalam meluangkan waktu.

Ketika menyingkirkan upaya, kita menyingkirkan kenikmatan hidup.


Apa yang kita lakukan ketika menginginkan secangkir kopi? Jika ada di rumah, kita akan menyalakan mesin pembuat kopi. Atau jika ada di luar rumah, kita akan membeli secangkir kopi yang murah. Kedua tindakan ini sangat wajar.

Tetapi bayangkan skenario lain. 

Pertama-tama kita pergi ke hutan dan mengumpulkan kayu bakar. Kita membuat api dan mendidihkan air. Saat menggiling biji kopi, kita menengadahkan ke langit dan berkata, "Ah, hari yang sangat indah."

Kopi yang diseduh dengan cara seperti ini akan terasa jauh lebih nikmat daripada kopi dari mesin. Mungkin, alasannya adalah karena setiap langkah di dalam proses itu telah menghidupkan - mengumpulkan kayu bakar, menyalakan api, menggiling biji kopi. Tidak ada yang tidak relevan di setiap aksi ini. Itulah yang saya sebut hidup.

Hidup membutuhkan waktu dan upaya. Artinya, ketika menyingkirkan waktu dan upaya, kita menyingkirkan kenikmatan hidup.

Sering-seringlah mengalami sisi lain dari kemudahan.


(Dikutip dari "Seni Hidup Bersahaja" karya Shunmyo Masuno)

Popular posts from this blog

Kisah di Balik Cetya Rumah Saya

Perasaan Sebagai Ksatria

Toko Jamu "Tjap Nyonya Kaya" Milik Ryu Kintaro

Janji Sehidup Semati (Memperbaiki Hubungan Suami Istri)

Mengenang Ko Aming

Mengenang Ko Andri (Li Ciang She/Penceramah Li)

Mari Kita Mendaur Ulang Kertas

Kembang Tahu Matahari

Mengenang Alexander Arvy

Nasi Campur Che It dan Cap Go