Berusaha Menggunakan Suara Keras

Ini cara untuk membuat diri kita termotivasi.

Bicaralah dari perut dan bangunkan otak kita.

 

Pernahkah kita bertemu dengan seorang bhiksu Zen yang sedang mendaraskan sutra?

Suaranya menggema di ruangan kuil di saat dia mendaraskan sutra dengan volume suara yang penuh sebagai persembahan. Dan jika ada beberapa bhiksu yang mendaraskannya, kepekatan suara mereka seakan-akan menggema dari tanah itu sendiri.

Mengapa mereka mendaraskan sutra dengan semangat besar seperti itu?

Ada sebuah alasan yang bagus?

Ketika bicara dengan suara keras, kita bisa mendengar suara sendiri dengan jelas. Tetapi lebih dari itu, suara akan merangsang dan mengaktifkan otak kita. Kami, para bhiksu, bangun pagi dan terlebih dahulu mendaraskan sutra untuk membangunkan otak kami.

Untuk bisa mendaraskan sutra dengan suara keras, kami harus memosisikan tubuh dengan benar dan bernapas dari perut. Para penyanyi opera menggunakan Teknik yang sama. Ini sangat baik untuk tubuh. Jadi, masuk akal bahwa para bhiksu mendaraskan sutra dengan suara keras.

Sekali sehari, cobalah menggunakan suara yang keras, bahkan jika kita hanya menuang hati dengan sepenuhnya ke dalam sarapan pagi kita. Mungkin kita akan dikejutkan oleh perasaan nyaman yang ditimbulkan.


(Dikutip dari buku “Seni Hidup Bersahaja” karya Shunmyo Masuno)

Popular posts from this blog

Kisah di Balik Cetya Rumah Saya

Perasaan Sebagai Ksatria

Toko Jamu "Tjap Nyonya Kaya" Milik Ryu Kintaro

Janji Sehidup Semati (Memperbaiki Hubungan Suami Istri)

Mengenang Ko Aming

Mengenang Ko Andri (Li Ciang She/Penceramah Li)

Mari Kita Mendaur Ulang Kertas

Kembang Tahu Matahari

Mengenang Alexander Arvy

Nasi Campur Che It dan Cap Go