Menikmati Udara Pagi

 Inilah rahasia hidup panjang para bhiksu.

Setiap hari adalah sama.

 

Ada yang mengatakan bahwa para bhiksu Buddha yang mempraktikkan Zen memiliki umur Panjang.

Tentu saja diet dan teknik pernapasan adalah faktor penyumbang, tetapi saya percaya bahwa gaya hidup yang tersusun dan teratur memberi pengaruh yang positif, secara Rohani dan ragawi.

Setiap pagi saya bangun pukul 05.00 dan hal pertama yang saya lakukan adalah mengisi paru-paru dengan udara pagi. Saat saya berjalan mengitari ruang utama kuil, ruang pertemuan, dan bilik-bilik pendeta, lalu membuka tirai hujan, tubuh saya mengalami perubahan-perubahan musim. Pukul 06.30 saya melakukan liturgi Buddhis dengan mendaraskan kitab suci, lalu saya sarapan. Berikutnya adalah mengurus apa pun urusan untuk hari itu.

Proses yang sama berulang setiap hari, tetapi setiap hari tidaklah sama. Rasa udara pagi, saat ketika fajar tiba, sentuhan angin di pipi, warna langit dan dedaunan di pohon – segala sesuatunya selalu berubah. Pagi adalah saat ketika kita sepenuhnya mengalami perubahan-perubahan ini.

Inilah sebabnya para bhiksu melakukan meditasi duduk (zazen) sebelum matahari terbit, untuk, secara ragawi, merasakan perubahan-perubahan di alam ini.

Pada praktik zazen pertama dari hari, kyoten zazen – zazen pagi – kami merawat pikiran dan tubuh kami dengan menghirup udara pagi yang indah.


(Dikutip dari "Seni Hidup Bersahaja" karya Shunmo Masuno)

Popular posts from this blog

Kisah di Balik Cetya Rumah Saya

Perasaan Sebagai Ksatria

Toko Jamu "Tjap Nyonya Kaya" Milik Ryu Kintaro

Janji Sehidup Semati (Memperbaiki Hubungan Suami Istri)

Mengenang Ko Aming

Mengenang Ko Andri (Li Ciang She/Penceramah Li)

Mari Kita Mendaur Ulang Kertas

Kembang Tahu Matahari

Mengenang Alexander Arvy

Nasi Campur Che It dan Cap Go