Bangun Lima Belas Menit Lebih Dini

Resep untuk saat ketika tidak ada ruang di hati kita.


Bagaimana kesibukan membuat kita kehilangan hati.

Ketika kita kekurangan waktu, kekurangan juga meluas ke hati. Dengan otomatis kita berkata, "Aku sedang sibuk - aku tidak punya waktu." Ketika merasa seperti ini, pikiran kita menjadi semakin kacau.

Tetapi apakah kita benar-benar sibuk? Bukankah kita sendiri yang mendesak diri untuk bergegas?

Dalam bahasa Jepang, kata "sibuk" ditulis dengan simbol-simbol untuk "kehilangan" dan "hati".

Kita bukan sibuk karena tidak cukup waktu. Kita sibuk karena tidak ada ruang di hati kita.

Terutama ketika segalanya sedang kacau-balau, cobalah bangun lima belas menit lebih dini dari biasanya. Tegakkan tulang punggung, dan bernapaslah panjang dari sebuah titik di bawah pusar - titik yang kita sebut tanden. Begitu pernapasan teratur, pikiran kita juga akan memasuki ketenangan.

Lalu, ketika kita menikmati secangkir teh atau kopi, lihatlah ke langit di luar jendela. Coba dengarkan cuitan burung-burung kecil.

Sungguh aneh - hanya dengan begitu, kita bisa menciptakan ruang di pikiran kita.

Bangun lima belas menit lebih dini akan dengan ajaib membebaskan kita dari kesibukan.


(Dikutip dari "Seni Hidup Bersahaja" karya Shunmyo Masuno)


Popular posts from this blog

Kisah Li Qiang, Dewa Penjaga Keluarga

Pakaian Tradisional Masyarakat Indonesia Khususnya di Pulau Jawa

Si Mian Fo Dalam Empat Kepribadian Manusia

Kepribadian Ganda

Khan Thi Minh

Dewa Kecil Penjaga Vihara

Kisah Ma Xiu Niang dan Zhan Yu He

Kao Susuk Dalam Ingatan

Nikmatilah Pekerjaan

Kisah Sebelas Pembina Diri