Review M3GAN
Entah bulan Januari atau Februari lalu, aku pergi ke XXI "Hollywood" nonton film M3GAN. Aku suka banget gaya klasik robot M3GAN yang terpampang di poster film itu. Dari posternya pun aku bisa berasumsi, mungkin ini another film Chucky yang bedanya M3GAN nya lebih cantik aja. Aku masih ingat, saat itu aku langsung memesan tiketnya online dengan aplikasi, tanpa melihat trailernya terlebih dahulu.
AKU SUKA BANGET FILM INI! Film ini bercerita tentang seorang anak bernama Cady yang kehilangan kedua orang tuanya. Kemudian Cady diasuh oleh Gema, yaitu bibinya yang bekerja di pabrik mainan seperti robot. Cady melalui hari dengan murung, sedangkan bibinya punya masalah dia harus berinovasi menciptakan sebuah mainan baru untuk anak-anak.
Gema yang melihat Cady selalu murung akhirnya menciptakan sebuah robot wanita bernama M3GAN. Robot ini berfungsi untuk menghibur, melindungi Cady secara fisik mau pun mental. Hal ini juga merupakan uji coba Gema dan boss pabrik mainan tersebut sebagai inovasi baru menciptakan mainan baru untuk anak-anak.
Awalnya fungsi M3GAN baik-baik saja, hingga suatu hari M3GAN diserang anjing tetangga sebelah hingga terbanting. Sejak saat itu kejanggalan pun terjadi di sekitar Gema dan Cady. Banyak sekali peristiwa pembunuhan di sekitar mereka. Setelah diusut ternyata M3GAN yang menjadi dalang di balik semua itu. Di sisi lain Cady juga semakin akrab dengan M3GAN hingga menganggap M3GAN segalanya. Di akhir cerita M3GAN mengendalikan dirinya sendiri juga mengendalikan semua elektronik di rumah Gema. Gema dan Cady akhirnya sama-sama menghancurkan M3GAN dengan berbagai cara.
Aku suka sekali film ini, karena secara moral film ini berkisah, di balik wajah yang cantik kita harus berhati-hati dengan sikap mereka. Karena di saat ini, banyak sekali orang berwajah cantik, tampan, atau pun polos tapi hatinya penuh dengan kepura-puraan. Sedangkan secara mental health, film ini membuatku mengambil kesimpulan. Semakin canggih sebuah teknologi membuat setiap indvidu semakin egois dan semakin asyik dengan dunianya sendiri.
Teknologi dewasa ini pun semakin membutakan pemiliknya dan menganggap gawai adalah segala-galanya. Untuk anak-anak, gawai bisa merusak mental health mereka dan membuat mereka menjadi tantrum. Belum lagi paparan pornografi lewat iklan-iklan yang tidak bisa kita awasi. Hal itu tentunya membahayakan kestabilan jiwa anak-anak yang masih labil.