Pada zaman dinasti Qing (kurang lebih tahun 1700-an) hiduplah seorang anak laki-laki yang berbakti kepada keluarganya (bukan hanya kepada ayah atau ibunya saja, tetapi juga kepada Sembilan kakak perempuannya). Namanya Adalah Chen Li Qiang ( 陈力强 ). Li Qiang merupakan anak laki-laki yang diharap-harapkan, setelah ibunya melahirkan Sembilan anak Perempuan, dan yang ke-sepuluh Adalah Li Qiang. Li Qiang sangat heroik sekali dalam menjaga keutuhan keluarganya. Li Qiang di usia delapan tahun pernah menolong kakak perempuannya yang ke delapan yang hendak dijual ke rumah bordil oleh ayahnya hanya karena tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Li Qiang yang melihat kakak perempuannya diseret untuk diserahkan kepada mucikari, langsung mengejar ayahnya dan langsung merebut tangan kakak perempuannya dari tangan ayahnya. Ayahnya cukup stress dengan kondisi keuangan keluarganya dan akhirnya merasa tindakannya menjual anak perempuannya yang ke delapan Adalah jalan satu-satunya yan...
Pada zaman dahulu kala, sekitar tahun 1500 Masehi, kebaya merupakan pakaian kaum Keraton Jawa modern yang hanya boleh dipakai oleh kaum bangsawan, yang diadaptasi dari pakaian India dan Timur Tengah. Jauh sebelumnya para wanita hanya memakai kemben sebagai pakaian sehari-hari, yaitu selembar kain yang dililitkan di tubuh wanita yang memanjang hingga mata kaki. Adalah seorang wanita yang menemukan kemben di tahun-tahun sebelum masehi. Nama wanita tersebut Adalah Gendhis. Dahulu nafsu birahi pria dengan wanita tidaklah terkontrol. Sering kali terjadi kasus pencabulan terhadap wanita yang saat itu belum mengenal kemben. Di Jawa Kuno, saat masa pra Sejarah, Gendhis Adalah seorang pahlawan wanita di zaman Kerajaan Majapahit Kuno. Saat hendak berjalan-jalan keluar dari komplek istana, Gendhis melihat wanita-wanita nyaris telanjang tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka. Saat itulah Gendhis segera mencari para penjahit busana untuk kaum bangsawan dan mulai membayar agar para penjahit me...
Dalam psikologi, terdapat empat kepribadian manusia yang menonjol. Dari empat kepribadian tersebut terdapat dua kepribadian manusia yang menonjol. Ada pun empat kepribadian tersebut: 1. Plegmatis Plegmatis adalah kepribadian yang cenderung tenang dan cinta damai. Orang-orang dengan kepribadian ini cenderung menghentikan segala pertikaian di dalam dirinya. Misalnya jika ada keributan, plegmatis akan cenderung untuk berdiam diri (mencari aman) tidak ikut keributan. 2. Sanguin Orang yang memiliki tipe kepribadian sanguin adalah orang yang sangat ceria dan juga banyak bercerita. Orang dengan kepribadian ini biasa memecah kesunyian dan mengundang banyak tawa. Orang sanguin tidak suka jika berlarut-larut dalam kesedihan. Dan cenderung ingin hidup dengan bebas sesuai dengan keinginan hati mereka. 3. Melankolis Hati-hati dengan orang berjiwa melankolis. Mereka suka melakukan segala hal dengan sempurna dan cenderung mudah stress dan sedih jika ada yang menyinggung atau mengkritik mereka. ...
Kepribadian ganda adalah di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian dalam tubuhnya. Misalnya ada seseorang yang taat beribadah namun ketika ia keluar dari tempat ibadah, ia berubah menjadi predator seks (para pemuka agama yang terkena kasus asusila di Indonesia cukup banyak terjadi). Lalu bagaimana kepribadian ganda tersebut terjadi? Kepribadian ganda berasal dari perasaan sedih, menderita, yang terakumulasi bertahun-tahun. Dan mereka berpikir, perlu super power untuk menghadapi itu semua. Karena mereka merasa terdesak, tidak ada orang lain yang menolong mereka, selain diri mereka sendiri, maka kepribadian kedua itu muncul. Sehingga tidak heran dalam kasus ini banyak sekali kasus pembunuhan (kasus pembunuhan juga salah satu yang disebabkan oleh kepribadian ganda). Ada dua kemungkinan: 1. Penderita tidak sadar Biasanya dalam kondisi ini penderita disebut “gelap mata” . Kebanyakkan disebabkan karena “zona nyaman” penderita terganggu. Misalnya saat sedang berten...
Seorang gadis dari klan keluarga khan menikah dengan laki-laki dari keluarga Nguyen. Khan Thị Minh. Dahulu kala di Vietnam pada tahun 1800an, ada satu keluarga bermarga Khan memiliki empat orang putri Bernama Khan Thi Minh putri tertua, Khan Thi Xinh sebagai putri kedua, Khan Thi Sao sebagai putri ketiga, dan Khan Thi Sang sebagai putri terakhir. Masing-masing telah menikah dan memiliki keluarga yang Bahagia. Mereka semua bersepakat untuk tinggal di satu distrik dan membentuk Paguyuban besar Bernama “Ngôi sao sáng "Khan" (Bintang Terang Khan). Seluruh leluhur keluarga “Khan” Adalah pahlawan perang saudara yang terjadi di Vietnam pada tahun 1789 hingga 1802. Dikatakan mereka keluarga yang Bahagia, juga tidak terlalu Bahagia. Mereka hidup terjaga, takut terjadi penyerangan oleh penduduk dari klan sebelah. Dan mereka sangat berhati-hati dan awas dalam menjalani kehidupan mereka. Perang saudara yang terjadi di Vietnam sangat parah. Mereka bisa saling menghabisi hanya karena...
Gambar Hanya Ilustrasi Pernahkah Anda pergi ke Vihara atau Kelenteng dan mendapati tidak ada petugas keamanan (satpam) yang menjaga tempat ibadah tersebut?) Pada saat perang Tiongkok – Jepang yang dimulai tahun 1937 – 1945. Pada tahun 1940, lahirlah seorang anak Bernama 欧家如 (Ou Jia Ru). Lahir di tengah kondisi peperangan Tiongkok – Jepang di provinsi Tian Jin. Sejak berada di kandungan, Jia Ru banyak terpapar senjata kimia (asap bubuk mesiu) yang menyebabkan struktur otak yang mengatur bagian komunikasi bicara Jia Ru terpengaruh sehingga perkembangannya kurang baik. Ketika berusia dua tahun, Jia Ru belum bisa berbicara. Di usia ketiga tahun, Jia Ru kehilangan kedua orang tuanya yang disebakan keracunan asap atau polusi senjata api yang menyebabkan kondisi pneumia serius kedua orang tuanya. Setelah kepergian kedua orang tuanya, Jia Ru mengikuti pamannya yang Bernama 欧宋波 (Ou Song Bo) yang juga seorang umat Vihara (Tan Zhu) (dibawah kepemimpinan seorang Pandita Chen (Chen Dian Chu...
Ilustrasi Zhan Yu He Ilustrasi Ma Xiu Niang Aku akan menceritakan bagaimana seorang pacar yang belum sempurna menyempurnakan kekasihnya yang berpendidikan Konfusius. Pada zaman dinasti Han Akhir, hidup seorang gadis Bernama Ma Xiu Niang (馬秀娘) . Ma Xiu Niang adalah seorang putri dari Ma Wen Hua (馬文化) , seorang yang kehidupannya lumayan berkat menjual pangsit vegetarian di pasar di kota Chongqing, di distrik Yu Zhong. Istrinya yang Bernama Zhang Xiu Cai (张修才) , sangat rajin membantu suaminya membuat kulit pangsit. Ma Xiu Niang sedari kecil sering diajak orang tuanya pergi ke Vihara yang beraliran Mahayana. Sejak kecil, meskipun seorang putri yang sangat disayang ayahnya tapi sangat berkemauan keras dalam menghafal sajak-sajak sederhana dan selalu berinisiatif ke Vihara untuk membaca Paritta semenjak berusia dua tahun. Ma Wen Hua yang juga agak irit melihat di Vihara bisa belajar begitu banyak, memilih untuk membiarkan A Niang pergi ke Vihara belajar sajak, syair, dan puisi. Sehingg...
Kao Susuk Dalam Ingatan Tahun 2020, tahun tepat aku kehilangan semuanya. Aku kehilangan ayah ku karena masalah penyakit komplikasi dan beberapa bulan kemudian, aku kehilangan nenekku karena Covid 19. Aku sangat jatuh di tahun-tahun tersebut. Saat melihat rekaman menantunya yang juga terkena Covid 19 dan seruangan dengan beliau. Menantunya merekam proses bagaimana tubuh nenek ku, korban Covid 19 dilapisi plastik hingga tebal sekali. Cara melapisinya pun benar-benar membuatku menangis dan sangat tidak tega. Tubuh nenek ku diputar-putar dan sesekali dibanting dilapisi dengan plastik wrap seperti melapisi makanan. Sungguh sangat menyedihkan sekali. Tahun-tahun 2020 benar-benar sangat menyedihkan sekali. Akan tetapi semua berubah ketika ibuku menyuruhku untuk ikut membantu restoran kakak perempuanku, Kedai Vege, Jakarta. Di Jakarta tepatnya di Kedai Vege aku mulai menata hidupku. Kebetulan, saat tahun 2020 Kedai Vege baru pindah ke Pasar Palmerah. Aku bertemu dengan karyawan-kary...
Pekerjaan adalah apa yang memunculkan protagonis internal kita. Sukacita ada di dalam diri kita sendiri. Ada sebuah ajaran yang katanya diberikan oleh pendeta Zen Rinzai kepada para bhiksunya di dalam pelatihannya: “Jadilah master ke mana pun kau pergi. Maka, di mana pun kau menemukan dirimu, segalanya akan menjadi seperti apa adanya.” Terlepas dari apa pun kondisi atau situasinya, berusahalah selalu memunculkan diri sejati kita – protagonis internal kita – untuk menghadapi apa pun. Ketika ada sesuatu yang sulit yang harus kita lakukan, sering kali kita ingin mengeluh. Kita biasanya berkata, “Kenapa aku yang melakukannya,” atau “mereka mau ngerjain aku .” Tetapi dengan sikap seperti ini, sangat sulit menemukan sukacita di dalam pekerjaan. Orang yang melakukan apa yang terbaik untuk menikmati apa yang ada di hadapannya akan memiliki peluang terbesar untuk menemukan kedamaian di hati. Sering kali, apa pun yang sedang mereka nikmati – apa yang ada di hadapannya ...
Pada zaman dahulu kala, periode dinasti Tang (Tiongkok) tepatnya di Gunung Chiseosan (yang sekarang termasuk negara Korea Selatan), ada sepuluh biksu mengembara dari Tiongkok ke provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan untuk mengembangkan ajaran Buddhisme. Tepatnya seorang biksu yang dituakan oleh biksu-biksu muda lainnya Bernama Jajang pergi ke arah Korea yang saat itu masih termasuk wilayah oriental Tiongkok. Di sana membangun sebuah Vihara sederhana dengan bangunan yang lebih tepatnya dikatakan sebuah gubuk. Sepuluh biksu mengembara demi ajaran Buddha dan bertapa, merapal Paritta, dan memberi ceramah bagi Masyarakat di sana. Kalau diceritakan awal mulanya, dari mana sepuluh biksu ini berasal. Adalah dari Kuil Shaolin yang berpusat pada Peking dan tetua biksu di sana mengutus sepuluh biksu ini pergi ke bagian Korea Selatan untuk mengembangkan keboddhian tanpa memilih tempat. Perjalanan ke sana dilakukan selama hampir kurang lebih seratus hari dengan berjalan kaki. Kemudian me...