Posts

Showing posts from April, 2025

Mengenang Ko Aming

Image
Selepas ko Andri pergi ke India, ada seseorang yang kembali mengisi hari Minggu ku di siang hari. Orang itu adalah ko Aming. Ko Aming nama aslinya adalah Chen Jin Ming, selalu dipanggil ko Aming. Beliau berasal dari Bangka. Awalnya ibuku tidak terlalu menyukainya, karena dianggap agak sombong. Namun lambat laun dia perlahan berubah menjadi rendah hati setelah ditegur oleh ibuku dan menjadi sangat dekat dengan ibuku. Beliau sangat menghormati ibuku dan sangat mendengarkan nasehat ibuku dalam segala hal. Bisa dibilang beliau juga dekat dengan keluarga ku, bahkan juga ada kabar sempat menyukai kakak perempuanku yang kedua. Tapi di sisi lain juga ada kabar bahwa ko Aming juga memiliki tunangan di kampung halamannya. Beliau sangat tulus dalam menyempurnakan umat. Beliau menyempurnakan umat bisa sampai menginap di rumah umat tersebut dan membuat umat tersebut tulus datang ke Fo Tang. Beliau sangat suka membuat pempek khas Bangka yang saus cukonya dari cabai merah sehingga membuat kuahn...

Mengenang Alexander Arvy

Image
Alexander Arvy saat menjadi Panitia di acara Pentas Seni Sekolah Tahun ini adalah waktunya aku resmi menjadi siswa SMK . Tahun itu adalah tahun 2010, aku masuk jurusan Animasi dan kembali bertemu dengan Alexander Arvy. Sebelumnya di SMP aku kenal dengan Arvy tetapi tidak terlalu dekat. Namun ketika di SMK karena sekelas, tak sangka aku bisa menjadi sangat dekat dengan anak yang suka Pelajaran Matematika dan IPA itu. Saat itu di kelas 10, ia disuruh wali kelas untuk duduk berpasangan denganku karena nilai IPA dan Matematika ku sangat buruk. Pengaturan duduk itu pun dilakukan agar aku bisa belajar bersama dengan dia. Saat duduk dengan dia, bisa dibilang dia sangat ketat dalam mengajariku. Bahkan tidak mengizinkan ku menyontek ulangannya sama sekali. Bisa dibilang ia mendewasakan jiwa kekanak-kanakkan ku yang terakumulasi dari pergaulan semasa SMP. Awalnya, aku tidak terbiasa dengan kehidupan SMK yang teman sekelas ku semua hampir rata-rata anak laki-laki (hanya tiga orang siswa w...

Mengenang Ko Andri (Li Ciang She/Penceramah Li)

Image
  Li Ciang She (Ko Andri) ketika bersembahyang untuk PPJ Sekolah Dasar di Prumpung, Gunung Sindur Awal pertemuan ku dengan ko Andri.  Hari itu adalah hari Minggu di tahun 2001-an, aku masih sekitar enam tahun. Seperti biasa, aku mengikuti Sekolah Minggu (Du Jing Ban) anak-anak di Guang Sheng Fo Tang . Saat kelas selesai, aku bertemu seseorang yang tidak pernah aku lihat dalam hidupku selama enam tahun. Orang itu menyapaku dengan sangat akrab. Orang itu adalah Ko Andri Jaya Budiman (Andri JB). Ko Andri sangat baik padaku. Setiap hari Minggu pergi ke Fo Tang, selalu bertemu dengan dirinya. Ia selalu menjadi teman bercerita ku dan kami selalu main bersama di kala ibu dan ayahku pergi ke Cetya Kampung Melayu (sekarang telah m enjadi GuangMiao Fo Tang ) di Teluk Naga, Tangerang. Singkat cerita, kami sangat akrab sekali. Di mana ada aku, di situ pasti ada ko Andri. Can Ayi, mamanya ko Andri sendiri sampai mengejek kami berdua pacaran. Tentu hati kecil tidak begitu menerima kata ...

Aku Sangat Bersyukur Bertemu Dengan Mu

Sebutlah orang itu adalah Ibu Nining. Sedari ayahku wafat, aku telah kehilangan arah. Ayahku menitip pesan pada keluargaku untuk melanjutkan kuliah mandarin ku sambil membantu kakak perempuanku.  Kalau dipikirkan sendiri, hidup ku sungguh sangat menyedihkan setelah kehilangan ayah. Sedari 2015 aku didiagnosa Skizofrenia. Dengan pengobatan tiga tablet obat penenang mempertahankan jiwaku agar tetap waras. Sangat menyedihkan terkadang. Teman-temanku tidak ada yang tahu dan keluargaku berkata untuk apa hal-hal mengenai kesehatan pribadiku diberitahukan kepada orang-orang, meskipun hubungan itu sudah dekat.  Kembali lagi ke cerita. Setelah semua keputusan, akhirnya aku mengikuti kakak perempuanku yang kedua. Di sana aku bergaul dengan karyawan-karyawan yang mungkin bagiku kurang baik dan jauh dari kata sempurna. Aku menghibur diriku dengan menyanggupi kata-kata kasar mereka dan berkata kasar seperti mereka untuk menyamakan diriku dengan mereka.  Ada ketimpangan sosial yang aku...

Bayar SPP Dengan Uang Jajan Sendiri

Teringat di sekitar tahun 2009 aku memulai pikiran yang bagiku ini adalah hal yang sangat menantang. Dengan segala keberanian yang ayah berikan kepadaku, aku bisa menabung untuk membayar Uang Sekolah ku beberapa bulan sekali.  Keluarga ku tidaklah kaya, ibuku hanya seorang pekerja rumah tangga dan ayahku hanya karyawan di Gudang PT. Charoen Pokhpand. Aku lupa berapa nominal uang jajan ku yang diberikan ayahku seminggu sekali. Yang jelas beberapa kali aku berhasil mengumpulkan uang jajan untuk membayar SPP ku sendiri.  Aku melakukan kebiasaan ini dari kelas 8 SMP hingga lulus SMK. Beberapa bulan sekali, aku pasti berinisiatif membayar SPP ku sendiri dengan uang jajan. Bagiku itu adalah sebuah kebahagiaan yang melebihi klimaks, saat bisa membayar SPP ku sendiri dengan uang jajan.  Sedari kecil aku diajarkan ibuku untuk menabung jika hendak membeli yang aku mau. Handphone Android pertama ku, Samsung Galaxy Y adalah hadiah pertama dari diriku untuk diriku sendiri. Konon, apap...

Kisah Zhen Yi dan Hao An

Pada zaman dahulu kala, Dinasti Zhou, di Tiongkok Kuno, ada dua orang yang bekerja sebagai artis. Yang satu laki-laki bernama Li Zhen Yi (李真意)dan seorang gadis bernama Wang Hao An (汪好安). Zhenyi adalah seorang aktor (seni peran di panggung Sandiwara) dan Hao An adalah seorang penyanyi (meski pun begitu bukan berarti seperti penyanyi Opera Peking karena suaranya tidak nyaring dan melengking). Mereka masuk dalam satu manajemen Sanggar seni Qian Lian (千脸公司)sehingga mereka sering bertemu.  Saat itu Zhen Yi berumur 20 tahun, telah 5 tahun bergabung lebih dulu dengan Sanggar Seni Qian Lian. Pada usia 13 tahun, Hao An bergabung sebagai penyanyi pemula di Sanggar Seni yang sama. Zhen Yi yang tampan dan Hao An yang sangat cantik langsung menjadi pujaan setiap orang di kota. ZhenYi pun jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Hao An, demikian juga dengan Hao An.  Zhen Yi dan Hao An berbeda usia 7 tahun tapi Zhen Yi yang berwajah tampan, tegap, dan juga klimis cocok dengan pembawaan Hao ...

Kisah Pengorbanan Istri

黄茂密 (Maomi) adalah seorang gadis yang hidup di masa Dinasti Song awal. Maomi adalah seorang wanita heroik yang dikenal karena pengorbanannya membiarkan suaminya, Chai Jia Jia (蔡加家) pergi membina diri serta seorang diri mengurus rumah tangga.  Pertemuan pertama Maomi dengan calon suaminya adalah di ladang padi pada senja hari. Jia jia saat itu baru pulang dari kantornya di ibu kota membawa makanan kesukaannya yaitu Choi Pan berisi kucai dan bengkuang yang saat itu merupakan makanan yang sedang digandrungi masyarakat. Jia jia melihat seorang gadis di ladang sedang menyemai bibit sambil membawa sekeranjang pakan ayam memberi makan ayam. Entah bagaimana Jia jia terpesona melihat gadis itu dan menghampirinya. "Permisi... ", sapa Jia jia.  Gadis itu membalikkan tubuhnya dan bertanya kepada Jia jia, " Ada apa?", sembari tersenyum kepadanya.  "Bolehkah aku berkenalan dengan mu? Namaku Chai Jia jia dari distrik Tong An (同安). Namamu siapa? ", tanya Jia jia.  " ...

Kisah Yue Nü Gu Niang

Kalau boleh cerita, pada zaman dahulu kala di awal dinasti Song awal ada seorang gadis penjual kue pia dan kue bulan bernama Yue Nü (月女). Karena perawakannya yang kurus dan sangat cantik dengan rambut yang amat panjang terikat turun ke bawah dia dipanggil Nona Yue Nü (月女姑娘)oleh masyarakat sekitar.  Beliau adalah wanita yang sangat sibuk. Ia mengurus banyak anak-anak kecil yang yatim piatu dan suka memberi mereka makan roti dan kue-kue kering yang terbuat dari tepung terigu dan gandum. Waktu beliau dari pagi sampai malam adalah membuat kue kering dan pia beraneka rasa dari isi gojin, manisan labu air, kacang hijau, tausa, dan daging babi untuk dijual kepada kaum bangsawan.  Meski pun kue pia nya sangat terkenal tapi itu tidak membuat dia sombong. Justru karena kerendahan hatinya itu ia mengurus banyak anak yatim-piatu di satu desa. Ia hanya mempekerjakan anak-anak wanita yang masih remaja yang kehilangan keluarga dan ibu-ibu rumah tangga yang tak bersuami atau suaminya tidak be...