Posts

Mari Kita Mendaur Ulang Kertas

Image
Gambar Hanya Ilustrasi Di tahun 2010, ada sebuah stasiun televisi yang sangat mengubah paradigma dunia yang juga menginspirasi ku. Stasiun televisi tersebut adalah saluran Cinta Kasih, Daai TV. Daai TV adalah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi yang bergerak dibidang Lingkungan dan Kemanusiaan yang bersifat Humanis. Acara-acara televisi mereka banyak sekali mengisahkan hal-hal yang bermakna seperti saat itu isu Global Warming, penghijauan, daur ulang sampah (3R, Reuse, Reduce, Recycle), dan juga bagaimana kita bersumbangsih dan berkontribusi dalam kehidupan alam dan sesame manusia. Isu-isu tersebut sangat diangkat oleh stasiun televisi tersebut. Aku sangat ingat, bagaimana saat itu stasiun Daai TV sangat menginspirasi ku, bocah SMP kelas 9. Aku sangat ingat dengan jelas, di semester dua di kelas 9, aku mulai praktek membuat bubur kertas yang dicampur lem. Bagi anak-anak yang lain, untuk membuat kertas daur ulang harus menggunakan lem fox tapi aku mengganti lem mahal tersebu...

Kembang Tahu Matahari

Image
Gambar Hanya Ilustrasi Hari itu aku sekitar kelas empat sekolah dasar. Ini adalah pertama kalinya aku pergi ke pabrik kembang tahu milik Kuang Sheng Fo Thang yaitu kembang tahu Matahari. Pabrik kembang tahu Matahari terletak di TA yaitu… Tangga Asem, Sewan, Tangerang (bukan TA nya Jakarta Barat, Taman Anggrek, hehe…) Di sana sangat seru sekali yaitu memperhatikan proses pembuatan kembang tahu. Tentu hal ini sangat seru sekali untuk anak kelas empat SD. Pertama kalinya pergi ke pabrik yang membuat sesuatu, yaitu Kembang Tahu. Pabrik kembang tahu tersebut didirikan oleh Pandita Lim yang juga merupakan salah satu usaha Fo Thang. Secara pribadi, Pandita Lim juga memiliki pabrik tahu di rumahnya, dan pabrik kembang tahu dibuatnya sebagai biaya operasional Kuang Sheng Fo Thang. Saat itu, banyak sekali kacang kedelai hingga berkarung-karung. Ada timbangan yang sangat besar untuk menimbang kacang-kacang kedelai. Waktu itu kami semua (umat yang ada di sana) iseng menimbang berat badan k...

Toko Jamu "Tjap Nyonya Kaya" Milik Ryu Kintaro

Image
Aku tidak pernah menyangka bahwa seorang anak laki-laki bisa membuka usaha dan meracik ramuan jamunya sendiri. Hari ini, Rabu tanggal 4 Juni 2025, pagi yang cerah. Hari ini aku berencana pergi ke sebuah toko jamu. Bukan karena tubuhku tidak enak, pinggang ku encok, atau yang lainnya. Melainkan aku penasaran dengan usaha jamu anak yang berumur Sembilan tahun, milik Ryu Kintaro. Siapa itu Ryu Kintaro? Mungkin satu Indonesia hampir mengenalnya, karena ia banyak masuk acara televisi dan juga sangat viral di media sosial. Sepertinya hampir setiap orang mengenalnya sebagai wirausahawan cilik yang paling muda di Indonesia. Baiklah aku mulai meneliti media sosialnya. Dan kupikir dia adalah anak yang menarik dan juga kreatif. Dia banyak diundang ke podcast-podcast artis-artis yang terkenal. Hal itulah yang membuatku penasaran dengan rasa jamu yang ia resepkan sendiri. Di sisi lain dia juga seorang yang sangat suka membaur dengan orang lain dan sangat rendah hati. Kembali ke cerita ku pe...

Kisah di Balik Cetya Rumah Saya

Image
Setiap kenangan pasti ada ceritanya. Termasuk susah payah berjodoh dengan rupang-rupang Sien Fo ini.  1. Rupang Maitreya Awalnya, Cetya rumah saya hanya ada rupang Chi Kung Lao She. Namun sekitar tahun 2015-2016 kita mulai menambah rupang Maitreya dan Avalokitesvara. Adalah upaya keluarga untuk menambah semangat keluarga dalam bersembah-sujud kepada Para Buddha-Para Suci. Rupang Buddha Maitreya ini dibeli di Koperasi Guang En di Vihara Kuang Hua. Awalnya sebelum membeli rupang ini harganya Rp980.000. Tapi ketika membeli rupang ini, harga dolar naik sehingga harga rupang ini sekitar Rp1.200.000. Ketika itu mama saya ada kelas di Kuang Hua. Pulang dari sana, betapa kagetnya saya, tiba-tiba mama saya membawa kantung plastik transparan berisi rupang Maitreya. Saat itu di Vihara Kuang Sheng, penceramah Huang ada merekomendasi beberapa rupang Avalokitesvara yang ada di Kuang Sheng. Tapi karena belum berjodoh dengan penglihatan papa, papa belum mau memilih rupang Kwan Im yang ada di Vihar...

Perasaan Sebagai Ksatria

Image
Penulis: 前田 精どの Nada serapan: フェリー Aku menganggur duduk di kedai teh Dan kau datang terburu-buru dari arah Timur Terlihat kikuk seperti robot Atau aku yang agak bodoh Karena ini pertama kalinya kita bertemu Kau jelas terlihat tidak baik-baik saja Tapi aku merasa suhu tubuh ku lebih hangat satu derajat Musim hujan semua jalanan berwarna lebih pekat Tanah merah menjadi sangat lengket Tapi kamu dengan berani menyusul ku Aku hanya ingin melihat kolam ikan Koi pada saat hujan Beragam warna seperti seragam dan Yukata bertemu pada akhir pekan Dan kamu tampak tak ada waktu senggang Untuk menari bersama ku Dan aku memutuskan berlari ke arah Barat Lihatlah sekarang aku dan kamu berjauhan Tapi aku hanya ingat rasa itu Seperti kecupan di pipi yang pernah kurasa Aku masih baik-baik saja dengan segala harapan palsu Aku hanya mengecap gula pasir di dapur rumah ku Dan itu telah mengingatkan ku padamu Karena kau sesederhana itu Saat kau berlari sambil mengernyitkan dahi Aku benar-benar sangat mengkhawa...

Janji Sehidup Semati (Memperbaiki Hubungan Suami Istri)

Image
Wejangan: 好安仙母 & 真意仙官 Nada serapan: 约定 (Faye Wong)  Ilustrasi Hao An Ilustrasi Zhen Yi 汪好安: Aku mengejar ilusi bayangan mu Cinta mu bersinar bagai fatamorgana Di tengah kegelapan Aku melihat sinar berlian di pusat fikiran ku Aku telah terjebak halusinasi 汪好安: Aku melihat punggung mu Tapi tubuhku kaku tak bisa mengejar mu Aku dan kamu pernah berjanji di masa lalu Bukan takdir yang membuat kita menjadi begini Tetapi karena hidup kita terus berjalan 汪好安: Dan prinsip kita berubah Sehingga memutuskan untuk berjalan masing-masing Aku benar-benar masih memikirkan masa lalu Alangkah baiknya jika kita berdua bersatu lagi Aku peduli terlalu banyak Aku bersedia menunggu terlalu lama Dengan bersungguh-sungguh hati 李真意: Aku terpesona ketika melihat sinar mata mu Ada keyakinan yang kuat yang membiusku Membuat ku mengikuti mu ke mana pun kau pergi Saat lonceng Kuil berbunyi Aku dan kau berlutut bersama di hadapan Langit 李真意: Dua jari manis yang saling melingkar Berjanji untuk saling menjaga s...

Mengenang Ko Aming

Image
Selepas ko Andri pergi ke India, ada seseorang yang kembali mengisi hari Minggu ku di siang hari. Orang itu adalah ko Aming. Ko Aming nama aslinya adalah Chen Jin Ming, selalu dipanggil ko Aming. Beliau berasal dari Bangka. Awalnya ibuku tidak terlalu menyukainya, karena dianggap agak sombong. Namun lambat laun dia perlahan berubah menjadi rendah hati setelah ditegur oleh ibuku dan menjadi sangat dekat dengan ibuku. Beliau sangat menghormati ibuku dan sangat mendengarkan nasehat ibuku dalam segala hal. Bisa dibilang beliau juga dekat dengan keluarga ku, bahkan juga ada kabar sempat menyukai kakak perempuanku yang kedua. Tapi di sisi lain juga ada kabar bahwa ko Aming juga memiliki tunangan di kampung halamannya. Beliau sangat tulus dalam menyempurnakan umat. Beliau menyempurnakan umat bisa sampai menginap di rumah umat tersebut dan membuat umat tersebut tulus datang ke Fo Tang. Beliau sangat suka membuat pempek khas Bangka yang saus cukonya dari cabai merah sehingga membuat kuahn...