Posts

Showing posts from December, 2023

Bunga Berguguran di Tahun Baru

Image
"Shen-shen" dia memanggil namaku pelan Lonceng dan gantungan yang ada pada tubuhnya, berbunyi halus Wangi cherry blossom menebarkan rasa rindu Aku menarik nafas, sungguh merindukannya Bunga bermekaran menandakan sebentar lagi pergantian tahun Rakyat menggantungkan lampion, tanda harapan Para cendekiawan menyiapkan syair tahun baru Dan aku, akan pulang menemuinya lagi... Tapi dia lenyap di antara hutan bambu Saat angin menerpa ku, aku mengejarnya Namun kehilangan bayangannya Aku bersumpah, akan terus mencari dirinya Dirinya adalah misteri yang harus kupecahkan Sosok yang indah, aku mengejarnya tanpa pengecualian

Mengatur Kamar Dengan Sederhana

Image
Dengan melakukannya kita juga akan menyederhanakan pikiran.   Perbedaan antara kesederhanaan dan pelit.   Relasi antara pikiran dan tubuh seperti relasi antara ayam dan telur. Jika kita menumbuhkan pola pikir yang disederhanakan, secara alami tubuh kita juga akan menjadi ramping. Sebaliknya, jika kita memperhatikan makanan dan menguatkan tubuh, begitu pula pikiran kita akan menjadi lebih sehat dan kuat. Begitu pula dengan relasi di antara pikiran dan ruang ragawi kita. Jika ingin menyederhanakan diri internal, aturlah kamar kita secara lengang. Gaya hidup sederhana itu indah. Itulah semangat Zen. Kesederhanaan adalah soal menyingkirkan apa yang tidak bermanfaat. Tentukan apakah sesuatu itu benar-benar penting, dan jika ya, rawatlah dengan baik. Inilah bedanya dengan pelit. Pelit adalah hidup bersama benda-benda yang bernilai rendah. Dalam soal nilai, saya bukan mengacu pada harga – nilai juga melibatkan kedalaman perasaan terhadap benda. Misalnya, hidup seder...

Harapan di Tengah Angin Malam

Image
Ibu kota terlalu dingin ketika larut malam Minumlah dua-tiga cangkir arak beras menghangatkan tubuh Pusat pemerintah begitu jauh Satu per satu langkah mendekatkan daerah dengan pusat Di muka istana seseorang berdiri tersenyum Dengan sapu tangan seolah menyambutku Saat ku melihatnya, ia sedang bercakap dengan temannya Semalam di rumah Dinasti Qing, begitu nyenyak beristirahat Makanan kecil mengisi perut lapar di tengah malam Hidup seperti tidak teratur tapi itu benar-benar menyenangkan Lampion di muka rumah menyala redup Tapi itu tidak pernah menyesatkan rakyat Perlahan membawa kami kepada kehidupan yang lebih baik

Mengurangi Barang Milik Kita

Image
Memiliki hanya yang kita butuhkan   Konsep menghabiskan esensi dari benda-benda   Di antara kuil-kuil di Kyoto, taman bebatuan di kuil Ryoanji dan halaman di kuil Daisenji berfungsi sebagai model contoh taman Zen. Keduanya disebut taman kering, karena taman ini membangkitkan pemandangan yang indah tanpa menggunakan kolam atau Sungai kecil atau unsur air lainnya. Kenyataannya, bahkan tanpa kehadiran air, kita masih bisa merasakan Sungai pegunungan mengalir. Di dalam kepala, bayangkan suatu pemandangan yang mengandung unsur air, dan biarkan pikiran kita tinggal sebentar di sana. Taman-taman ini adalah perwakilan yang sesungguhnya dari terbebaskannya pikiran kita. Tidak selalu diperlukan air untuk menyampaikan gagasan tentang mengalir. Singkirkan segala sesuatu yang tidak relevan, buatlah taman dengan menggunakan apa yang sudah kita miliki. Bahkan jika kita hanya memiliki satu benda, dengan imajinasi dan kecerdikan akan ada banyak cara untuk menggunakannya. Ke...

Rintik Hujan di Paviliun

Angin bertiup seperti membuat hatimu membeku Saat kulihat wajah mu, pucat tanpa keraguan Kau berucap perpisahan adalah pasti Di tepi kolam lotus, itu adalah terakhir kali Saat aku mendengar nama mu disebut Aku memahami, nasib memberitahu ku Pertemuan saat ini adalah nasib Tapi tak bisa memiliki mu adalah takdir Dari setiap langkah mu terlahir lotus Bedak dan gincu, yang memperingatkan mu tentang aku Saat kau bertemu dengan ku di masa lalu Aku terus merasa kau sangat cantik Hingga nyawa pun tanpa disadari terancam Perlahan ku mendengar suara tetesan air Saat aku berada di muka Paviliun  Kau tersenyum dan seolah tidak boleh siapa pun memiliki mu Hati mu begitu banyak teka-teki Perlahan ku mendengar suara hujan semakin deras Ke mana pun aku mencari bayangan mu? Kau adalah alasan ku merasa kehilangan Hingga aku tidak bisa lagi menerima kenyataan

Kata Terlarang

Dia melihatku dengan tatapan memelas Perhatian diriku yang akan pergi Aku asyik dengannya di hari-hari kemarin Kata orang-orang aku dan dia dekat Tapi setelah mengenal dirinya setahun Aku jadi mengambil kesimpulan Aku tahu dia tahu Di dada kami ada rasa yang menggelitik Kami orang yang tidak punya status Jadi yang ingin kami katakan Adalah kata terlarang Dia mengajakku minum air mineral Sembari makan jamur krispi pedas Dia bilang kami suka menyiksa lidah Dengan makan makanan pedas Hari-hari ujian semester terakhir Kami habiskan dengan nonton bioskop Jangan khawatir, teman Aku tidak akan bilang siapa-siapa Aku tidak akan bilang apa-apa Aku berharap nilai kami bagus Setelah duduk bersama di kelas Dan berpetualang keras di jalan Banjar Sekelompok anak muda membawa kamera Sempat menjadi cemooh orang-orang Kami menebalkan muka dan hati Di tepi jalan ada taman terlantar Kami ada di dunia yang ajaib Saat menatap matanya berdua-dua Aku tahu dia tahu Isi kepala kami saling memikirkan Ayo pulang...