Posts

Showing posts from October, 2024

Kita adalah Cahaya

Kita adalah cahaya Kunang-kunang yang bersinar Gelapnya malam Kumpulkan kepingan cahaya Jadi gemerlap malam Apakah kita suka memandang sebelah mata? Atau kita telah gunakan keduanya? Selalu berhati-hati Hidup tidak mudah Juga tidak sulit Seperti maraton  Berhenti setengah tanggung Berlari hingga berakhir Kita selalu melihat gelap Tapi kita tak sadari Kita adalah cahaya Hati terus meragu Tapi kaki harus terus melaju Hidup penuh daya Persiapkan baik-baik Lihat dan hadapi kenyataan  Maka sesal pun tiada Sekali pun kita harus kalah Itu pun karena mengalah Kita berjalan menuju cahaya Apakah kita masih Memandang diri kita Sebelah mata? Di kepala kita Ada bintang bersinar Berlarilah ke bukit itu Lihatlah secara menyeluruh

Cahaya di Depan Mata Mu

Bulan bersinar di atas kepala ku Kegelapan memang selalu seperti itu Pernahkah kamu sesak di dalam ruang gelap? Ketika semua cahaya mati Tidak ada cahaya yang memihak mu Di sana hanya ada diri mu Yang meraba di tengah kegelapan Saat itu baru kamu sadari Diri mu adalah cahaya Teruslah mencari-cari Berjalan-jalan hingga tiba di ujung jalan Sedikit cahaya di celah kecil Mengejutkan kedua mata mu Ikuti cahaya di depan mata mu Saat semakin kamu dibawanya keluar dari gelapnya labirin Sekarang segala hal pada diri mu Menjadi lebih baik daripada sebelumnya Hidup mu menjadi lebih tenang Kamu bisa melihat dirimu sendiri Di genangan air bekas hujan Kau melihat wajahmu sendiri Dan menari-nari karena kamu menemukan cahaya mu Wajah asli pun telah ditemukan Orang-orang tersenyum kepada mu Karena kamu telah ditemukan Teruslah berbahagia

Bersyukur atas Pengorbanan Anda (Khai Fang Ren Yuan)

Dengan hati yang paling tulus Mengajari kami yang tidak bisa Dari awal yang benar-benar awam Hingga tiba di tahap seperti saat ini Sudah berapa deraian air mata yang anda korbankan? Sudah berapa banyak kesepian yang anda tahan? Sudah berapa tahun yang anda korbankan untuk kami? Tak terasa, masih saja tidak bisa memahami hati kecil anda Sungguh berterima kasih kepada welas asih Qian Ren Telah mengutus Anda datang ke sini Jikalau tiada Anda di sini, saya masihlah pecandu minum Yang bahkan tidak dapat memutus rantai besi Dengan kearifan saya yang masih cetek Karena tekad Anda yang begitu percaya kepada Dao Barulah saya berani melibatkan Anda dalam hidup saya

Cahaya Boddhi dari Pelita Hati

Kita adalah terang di dalam kegelapan Menyeduh minyak menyalakan pelita Diri sendiri menjadi terang bagi orang lain Bagaikan sebatang lilin membakar diri Bagaikan secercah harapan di malam berbintang Bulan bersinar begitu terang Menampakkan kebijaksanaan Sang Malam Di kala gelap berkuasa, Prajna lah penuntun Kesadaran lah yang menuntun kepada "Aku" yang Sejati Hati Para Buddha-Para Suci bagaikan mercusuar Yang senantiasa mencari Bahterah-Bahterah yang kehilangan arah Yang senantiasa menjadi tempat tenang bagi Para Nahkoda

Prajna Paramita

Nan Wu A Mi Duo Fo Nan Wu Tian Yuan A Mi Duo Fo Sering-seringlah membaca Nama Buddha Dengan demikian melatih kesabaran dalam ketenangan Dengan hati yang tenang maka akan memahami duduk permasalahannya Dalam berkata-kata memang perlu ada penjelasan Namun ketulusan bukanlah sesuatu yang perlu dijelaskan Memandang masalah menggunakan Prajna Paramita Bagaikan Sutra Intan memangkas kebodohan batin Memahat batu menjadi sebuah rupang Buddha yang Indah Hati Boddhi memanglah demikian adanya Hati saat ini bagaikan cermin berstandar Semua hal haruslah diatur yang rapi dan bersih Sutra Patriat Ke-6 Hui Neng Walau pun Ia adalah Guru Besar Tapi kakak kelas harus selalu menjagaNya Mendoakan semuanya selalu berjalan lancar dan teratur Sehingga setiap orang dapat belajar dengan melihat seniorNya